Militer israel Tutup Kota Hebron dan Larang Muslim Sholat di Masjid Ibrahimi
Pasukan penjajah israel melancarkan operasi penggerebekan baru di Tepi Barat yang diduduki pada hari Sabtu, menahan 15 warga Palestina setelah menyerbu rumah-rumah, menggeledah properti, dan menghancurkan barang-barang pribadi di beberapa kota dan kamp pengungsi (15/11).
Pada saat yang sama, tentara memberlakukan penjagaan keamanan ketat di sekitar permukiman di sekitar Kota Tua Hebron (Al-Khalil) sebagai persiapan untuk perayaan para pemukim yang mereka sebut “Sabat Sarah”. Penutupan tersebut sangat membatasi pergerakan sekitar 4.000 warga Palestina.
Para pemukim Yahudi ilegal israel mendirikan tenda-tenda di jalan-jalan Kota Tua dan di halaman Masjid Ibrahimi menjelang pertemuan ribuan orang yang diperkirakan akan berlangsung semalaman.
Pasukan israel menutup titik akses menuju rumah-rumah warga Palestina di dekat masjid dan memperketat pembatasan pergerakan warga.
Masjid Ibrahimi juga ditutup sepenuhnya untuk jamaah Muslim selama perayaan tersebut, memicu kekhawatiran warga Palestina akan kembalinya kekerasan pemukim, yang telah terjadi pada acara tahunan ini di tahun-tahun sebelumnya. Kedatangan pemukim telah meningkat sejak Jumat pagi.
Menurut koresponden Al-Jazeera, mereka yang ditahan termasuk mantan tahanan yang ditangkap dalam penggerebekan di beberapa daerah. Operasi terbesar terjadi di kamp pengungsi Askar Lama dan di kota Madma dan Beit Furik di distrik Nablus.
Penahanan tambahan terdokumentasi di Qalqilya, Ramallah, Beit Rima, dan kota Dura, selatan Hebron, tempat tentara dilaporkan menyerang para tahanan.
Di kamp Askar Lama, pasukan israel menangkap tiga pemuda setelah menggerebek rumah mereka. Di Madma, selatan Nablus, tiga orang lainnya ditahan setelah penggerebekan serupa. Pemuda Palestina lainnya ditangkap di rumah keluarganya di Beit Furik, timur Nablus. (is/knrp)
