Netanyahu: Perdamaian Dengan Palestina Sulit Dipahami

“Mencapai perdamaian dengan Palestina menjadi lebih dan lebih sulit dipahami karena hasutan terus menerus dilakukan oleh Otoritas Palestina,” jelas Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Netanyahu mengecam keras seruan beberapa parlemen Eropa untuk secara sepihak mengakui negara Palestina di luar konteks mencapai penyelesaian damai antara Palestina dan Israel.
Ia juga menyerang Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dengan mengatakan ia belum berkomitmen untuk kewajiban yang telah disepakati pada pertemuan tripartit di Amman pekan lalu, yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan raja Yordania, untuk menghentikan kekerasan di wilayah tersebut .
Wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Tepi Barat, Yerusalem, menyaksikan ketegangan di tanah dan dari segi keamanan, yang telah terus meningkat sejak Israel menutup Masjid Al-Aqsa hampir tiga minggu yang lalu. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah kasus tabrak lari dan penusukan pemukim.
Seorang pemuda Israel ditemukan digantung hari ini dalam sebuah bus Israel milik perusahaan Egged di Givat Shaul, kawasan industri di Yerusalem. Polisi Israel mengklaim pemuda itu telah bunuh diri, namun rekan-rekannya mengatakan enam pemukim menyerang sebelum dia ditemukan tergantung. (mk/knrp)
Sumber: Middle East Monitor