Norwegia Boikot Perdagangan Dengan israel
Pemerintah mendesak perusahaan-perusahaan di Norwegia, pada hari Kamis, untuk menghindari kegiatan perdagangan dan bisnis yang berkontribusi terhadap pemeliharaan pemukiman ilegal israel, Anadolu Agency melaporkan (7/3/2024).
“Selama bertahun-tahun, Norwegia telah menyatakan dengan jelas bahwa kebijakan pemukiman di Tepi Barat, termasuk Al-Quds Timur, melanggar hukum internasional, termasuk hukum humaniter dan hak asasi manusia,” kata Menteri Luar Negeri Espen Barth Eide dalam sebuah pernyataan.
Barth Eide mengatakan dunia usaha harus menyadari bahwa melalui “aktivitas ekonomi atau keuangan di permukiman israel yang melanggar hukum internasional, mereka berisiko berkontribusi terhadap pelanggaran hukum kemanusiaan internasional atau hak asasi manusia.”
Tahun lalu “juga merupakan tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat sejak PBB mulai mencatatnya. Saya ulangi bahwa ketidakadilan yang dialami warga Palestina harus dihentikan,” katanya.
Peringatan negara Nordik tersebut muncul menyusul pengumuman negara-negara lain mengenai tindakan terhadap pemukim israel yang melakukan serangan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan bulan lalu bahwa perluasan pemukiman israel di Tepi Barat yang diduduki tidak konsisten dengan hukum internasional.
Blinken menekankan bahwa AS kecewa setelah Tel Aviv mengumumkan rencana membangun gedung baru di Tepi Barat yang diduduki.
“Mereka juga tidak sejalan dengan hukum internasional. Pemerintahan kami tetap menentang perluasan pemukiman dan, menurut penilaian kami, hal ini hanya melemahkan, tidak memperkuat keamanan israel,” kata Blinken pada konferensi pers di Argentina. (is/knrp)