Pakar Militer : Apa Yang Dilakukan Pejuang Kemerdekaan Palestina di Gaza Utara Adalah Keajaiban
Situasi perlawanan pejuang kemerdekaan Palestina menarik perhatian pakar militer asal Mesir, Ahmed Abdel Rahman.
Di tengah situasi sulit yang dihadapi, baik secara kekuatan personel maupun persenjataan, kata dia, menunjukkan ketabahan dan sikap heroik yang luar biasa dalam menghadapi agresi Israel.
Mengingat kondisi lapangan yang sulit saat ini, bisa dibilang pejuang kini dalam formasi dan kekuatan yang compang-camping, namun masih bisa menghadirkan kerugian besar di pihak pasukan Israel.
Abdel Rahman dalam pernyataan pers yang dilansir Khaberni, Rabu (20/11/2024), bahkan mengatakan kalau apa yang terjadi di Jalur Gaza utara, khususnya di kamp pengungsi Jabalia dan Beit Lahia, adalah keajaiban.
“Ini adalah keajaiban, bahkan pada tingkat analisis militer,” kata dia.
Dia menjelaskan, Gaza Utara, khususnya Jabalia dan Beit Lahia sudah digempur habis-habisan oleh Israel, menyisakan kerusakan dahsyat di wilayah tersebut.
“Sebuah daerah kecil yang terkepung, di mana sejumlah kecil warga dan pejuang perlawanan masih tersisa, diserang oleh pasukan besar yang mendekati 5.000 tentara dengan kemampuan luar biasa dan kekuatan penghancur yang sangat besar, memaksa penduduk untuk mengungsi, namun perlawanan masih bekerja secara aktif dan dengan usaha dan memperkirakan kerugian besar bagi musuh,” kata dia menjelaskan apa yang dia maksud sebagai keajaiban secara militer.
Dia menunjukkan bahwa ketabahan yang melegenda ini membingungkan media Ibrani dan analis militer penjajah.
“Kebingungan ini seperti yang mereka katakan, “Bagaimana mungkin mereka melakukan semua pekerjaan ini dan menimbulkan kerugian pada jajaran tentara, yang dilengkapi dengan persenjataan modern? ” tambah Ahmed Abdel Rahman.
Menurut Abdul Rahman. Ia menyatakan bahwa ketabahan heroik ini mendorong penjajah untuk mengerahkan unit elite terbaiknya, namun perlawanan terus menimbulkan kerugian besar pada anggota unit tersebut.
Rencana menjadikan Gaza Utara zona militer tertutup, mengusir penduduk dan rencana mengembalikan pemukiman Yahudi di Jalur Gaza adalah hampir mustahil. (is/knrp)