Pastor Palestina Menyatakan Kaum Kristen di Palestina Akan Binasa Akibat Agresi israel
Pastor Lutheran Palestina, Rev. Dr. Munther Isaac, memperingatkan bahwa komunitas Kristen di Gaza dan Tepi Barat kini menghadapi ancaman kepunahan di tengah genosida yang berlangsung terus-menerus dan pembatasan ketat terhadap kehidupan warga Palestina, dilansir dari laman situs Palestine Chronicle (21/4/2025).
“Untuk tahun kedua berturut-turut, kami merayakan Paskah di tengah perang pemusnahan terhadap rakyat kami di Gaza, yang masih menapaki Jalan Sengsara (Via Dolorosa),” ujar Rev. Isaac, pendeta Gereja Lutheran Injili di Betlehem dan Beit Sahour, dalam wawancara dengan kantor berita Anadolu.
Ia menambahkan, “Palestina masih menapaki jalan penderitaan dan menderita dari pengepungan serta kebijakan apartheid israel. Kekerasan yang sama yang menewaskan Kristus masih ada di tanah kami hari ini.”
Rev. Isaac mencatat bahwa keheningan banyak pemimpin gereja justru sangat menyakitkan: “Keheningan banyak pemimpin gereja… terlalu nyata.”
“Kristen di Gaza terancam punah, dan ini bukan rahasia lagi. Jumlah mereka telah berkurang setengahnya,” ungkapnya. “Beberapa telah terbunuh dan terusir, beberapa melarikan diri di awal perang, dan beberapa meninggal karena kelangkaan pangan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar kehidupan.”
Ia menegaskan bahwa penurunan jumlah umat Kristen ini bukan sekadar imigrasi sukarela, melainkan “pengusiran paksa… Ini adalah rencana pemindahan dan pembersihan etnis yang juga menimpa kami sebagai orang Kristen Palestina.”
Di Tepi Barat yang dijajah, umat Kristen juga menghadapi berbagai kesulitan. Dari Betlehem, Rev. Isaac menyoroti upaya-upaya israel untuk memisahkan warga Palestina dari Al-Quds, terutama saat perayaan keagamaan.
Sementara itu, pada Minggu Paskah, Paus Fransiskus menyampaikan pesan dan berkat Urbi et Orbi, “menyatakan kedekatannya kepada rakyat Gaza dan komunitas Kristen di wilayah kantong itu,” lapor Vatican News.
“Saya mendesak sekali lagi,” kata Paus, “untuk gencatan senjata segera di Jalur Gaza, pembebasan sandera… dan akses bagi bantuan kemanusiaan.”
Paus juga menyerukan agar komunitas internasional turun tangan dan “membantu rakyat yang kelaparan ini, yang mendambakan masa depan damai.” (mf/knrp)