PBB : Selain Bantuan, israel Juga Cegah Masuknya Dokter ke Gaza
PBB pada hari Rabu menyatakan bahwa akses bagi tenaga medis profesional ke Jalur Gaza masih sangat dibatasi, dengan lebih dari 100 tenaga kesehatan, termasuk ahli bedah dan staf spesialis, ditolak masuk sejak Maret, Anadolu melaporkan (6/8/2025).
“Kemarin, tim medis darurat ditolak masuk ke Gaza,” kata juru bicara PBB, Farhan Haq, dalam konferensi pers, seraya menambahkan bahwa “Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi tahu kami bahwa lebih dari 100 tenaga kesehatan profesional, termasuk ahli bedah dan staf medis spesialis lainnya, telah dilarang masuk sejak Maret tahun ini.”
Ketika ditanya apakah kelompok yang ditolak masuk tersebut merupakan tim spesialis, Haq mengatakan: “Sejauh yang saya ketahui, ini bukan kelompok spesialis.”
“Ini adalah bagian dari praktik pelarangan masuk tenaga medis profesional yang terus berlanjut sejak Maret,” tambahnya.
Mencatat bahwa tidak semua tenaga medis dilarang memasuki Jalur Gaza sejak Maret, Haq menekankan bahwa “tentu saja, 100 dari mereka telah dilarang sejak Maret, jadi jumlahnya sangat besar.”
Ia mengatakan masalah akses juga bersumber dari pembatasan visa dan pergerakan oleh otoritas israel.
Mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Haq menggambarkan situasi kemanusiaan di Gaza “melampaui bencana.”
“Lebih banyak orang tewas dan terluka, baik di sepanjang rute konvoi maupun di tempat mereka tinggal,” tambahnya.
Juru bicara tersebut mengatakan “kelaparan terus terjadi,” dengan lima kematian baru terkait malnutrisi dilaporkan dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah korban jiwa menjadi hampir 200 orang, setengahnya adalah anak-anak.
Mengatakan bahwa israel terus memblokir masuknya material tempat tinggal sejak Maret, Haq mengatakan: “Hari ini, militer israel memperbarui dua perintah pengungsian yang mencakup area seluas sekitar 1,5 mil persegi di lima lingkungan di Gaza dan Kegubernuran Khan Younis.” (is/knrp)