Pejuang Kemerdekaan Palestina Lakukan Serangan Serentak di Tepi Barat
Kelompok-kelompok pejuang kemerdekaan Palestina melakukan serangan serentak terhadap pasukan penjajah israel di berbagai wilayah di Tepi Barat. Sementara pasukan penjajah dilaporkan berhasil dipaksa mundur di Nablus, dikutip dari Republika.
Pejuang kemerdekaan Palestina mengumumkan pada Selasa bahwa para pejuangnya telah menargetkan pasukan penjajah israel yang menyerbu kota Al-Yamun, yang terletak di barat laut Jenin di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki, dengan alat peledak yang sudah dipasang sebelumnya. Kelompok Perlawanan Palestina juga menyatakan bahwa mereka menghujani pasukan israel yang menyerbu dengan tembakan. Pertempuran sengit juga terjadi dengan IOF di Kamp Baru Askar, sebelah timur kota, menggunakan senapan mesin dan alat peledak. Di selatan Tubas, Brigade mengatakan mereka menghadapi pasukan pendudukan israel di kota Tammun dengan menggunakan senapan mesin.
Pada Ahad, koresponden Almayadeen di Tepi Barat mengkonfirmasi bahwa IDF menarik diri dari kota Nablus setelah unit khusus rahasia israel terungkap selama operasinya.
Kantor berita WAFA melansir, setidaknya tiga warga Palestina terluka akibat peluru tajam, termasuk satu orang dalam kondisi serius, dan beberapa lainnya sesak napas akibat gas air mata selama serangan militer israel ke kota ad-Dhahiriya di selatan Hebron, di wilayah selatan Tepi Barat.
Koresponden WAFA mengatakan bahwa pasukan israel menyerbu kota ad-Dhahiriya pada Senin malam, di tengah penembakan peluru tajam, bom suara dan tabung gas air mata ke arah warga Palestina, menembak dan melukai tiga orang, termasuk satu orang yang mengalami luka serius di bagian dada.
Kru ambulans Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) membawa korban luka ke rumah sakit. Puluhan orang lainnya dirawat di lokasi kejadian karena sesak napas akibat gas air mata.
Sejak 7 Oktober 2023, bersamaan dengan perang di Jalur Gaza, tentara penjajah dan pemukim israel meningkatkan serangan mereka di Tepi Barat yang diduduki. Agresi ini telah mengakibatkan gugurnya 716 warga Palestina, lebih dari 5.500 orang terluka, dan penangkapan lebih dari 10.800 orang, menurut lembaga resmi Palestina. (is/knrp)