Qassa tanks video
Berita Palestina

Pejuang Palestina di Gaza, Para Pahlawan Bersendal Jepit, Rilis Video Esklusif Dokumentasi Operasi Gaza

Pejuang Palestina merilis rekaman pada hari Sabtu yang mendokumentasikan operasi gabungan yang menargetkan pasukan penjajah Israel di Jalur Gaza utara. Rekaman tersebut menunjukkan para pejuang menyerang kendaraan militer Israel dan menewaskan tentara Israel (19/7/2025).

Menurut pejuang, video tersebut menampilkan operasi melawan pasukan Israel yang bergerak maju ke Kota Jabaliya, termasuk pertempuran langsung dengan tentara dan penghancuran kendaraan lapis baja. Kelompok tersebut mengatakan serangan-serangan ini merupakan bagian dari operasi “Batu Daud” mereka, yang mencakup dua insiden penting.

Operasi pertama, yang dilakukan pada 23 Juni 2025, melibatkan penyergapan di timur Jabaliya di mana tiga tentara Israel tewas dalam jarak dekat.

Yang kedua, pada 12 Juli 2025, menargetkan pasukan dan kendaraan Israel di wilayah Al-Omari di Jabalia tengah. Para pejuang menyerang sebuah tank Merkava dengan rudal Tandem 85 dan kendaraan lain dengan alat peledak Barq dalam apa yang mereka gambarkan sebagai serangan komando.

Versi video yang sama dirilis pada 12 Juli oleh media Israel, menunjukkan peristiwa yang sama dari perspektif yang berbeda. Dalam video Israel, salah satu dari dua tank meledak, tampaknya oleh peluru Yassin 105, sementara kita melihat pandangan dari atas seorang pejuang melemparkan alat peledak ke atas sebuah tank Israel. Dari perspektif Palestina, ledakan awal terasa jauh lebih dekat, sementara kita juga melihat para pejuang bersiap untuk menyerang.

Meskipun video Israel menunjukkan perspektif yang lebih jauh dan teredam, video perlawanan Palestina memberikan konteks yang lebih luas tentang apa yang diperjuangkan Palestina.

Rekaman tersebut memuat pidato pra-operasi oleh seorang pejuang yang menyatakan, “Hari ini, Insya Allah, adalah hari yang ditunggu-tunggu. Kami sedang mempersiapkan segala macam siksaan untuk pasukan yang kalah dan lemah ini.”

Ia menambahkan, “Tentara berada di luar rumah. Hanya satu tembok yang memisahkan kita. Demi Allah, jika kita menghancurkan mereka, mereka tidak akan menyiksa warga sipil. Biarkan mereka menghadapi kita. Kita adalah pahlawan. Umat Nabi kita Muhammad (saw) tidak akan pernah terkalahkan.”

Rekaman kamera tubuh merekam gerak maju para pejuang dari sebuah bangunan yang hancur menuju target mereka, termasuk momen ketika tank pertama terkena tembakan Tandem 85. Video tersebut juga menyertakan rekaman dari pesawat nirawak pengintai Israel, yang disiarkan sebelumnya oleh media Israel, yang menunjukkan ledakan tersebut.

Adegan selanjutnya menunjukkan seorang pejuang menanam bahan peledak jarak dekat pada tank kedua dan meledakkannya sebelum mundur di tengah asap tebal dan reruntuhan.

Selain itu, melalui akun Telegramnya, Al-Qassam mengumumkan operasi lanjutan yang menargetkan kendaraan Israel di seluruh Jabalia. Operasi ini termasuk serangan terhadap buldoser militer D9 di dekat Sekolah Arbakan dan dua tank Merkava di Jalan Al-Dabour dan Jalan Old Gaza pada 14 Juli 2025. Helikopter evakuasi Israel terlihat setelah serangan ini.

Hari-hari berikutnya terjadi lebih banyak serangan: pada 15 Juli, sebuah tank Merkava dihancurkan di dekat Klub Namaa di Jabalia dengan ranjau darat berdaya ledak tinggi, diikuti oleh dua serangan lagi di dekat Masjid Omari pada hari-hari berikutnya, satu dengan peluru Yassin 105 dan satu lagi dengan ranjau darat.

Sementara itu, faksi pejuang lainnya merilis rekaman para pejuangnya yang menargetkan kendaraan militer Israel di sebelah timur Shuja’iyya, di Kota Gaza timur. Operasi tersebut melibatkan alat peledak rekayasa balik yang ditanam di rute yang digunakan oleh pasukan Israel. Rekaman pengawasan menunjukkan kendaraan-kendaraan Israel bergerak maju sebelum bahan peledak meledak, menyebabkan ledakan besar.

Pejuang juga mengaku bertanggung jawab atas serangan bom samping “Thaqib” ke buldoser Israel di wilayah Abu Hadaf, timur laut Khan Yunis di Gaza selatan.

Menurut data resmi militer Israel, sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023, 893 tentara Israel telah tewas dan 6.108 lainnya luka-luka. Kelompok-kelompok perlawanan Palestina bersikeras bahwa jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi.

Sejak invasi darat Israel dimulai pada 27 Oktober 2023, kelompok-kelompok perlawanan di Gaza telah mendokumentasikan operasi mereka, melaporkan kerugian besar di pihak Israel dan penghancuran ratusan kendaraan militer melalui penyergapan dan pertempuran langsung. (is/knrp)

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.