Pejuang Palestina Rilis Video Tahanan israel yang Kecam Netanyahu
Seorang tawanan israel di Kota Gaza muncul dalam video baru yang dirilis oleh pejuang Palestina di mana ia mengecam Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir. Ia juga mendesak Utusan Presiden AS Steve Witkoff untuk tidak membantu Netanyahu dalam apa yang ia sebut sebagai pembunuhan tahanan yang ditahan oleh faksi-faksi perlawanan Palestina.
Video berjudul “Karena keteguhan hati Netanyahu, ia tetap ditawan di Kota Gaza selama lebih dari 700 hari” tersebut menampilkan tawanan Alon Oham. Berbicara langsung ke kamera, Oham mendesak Washington untuk berhenti “mendukung keputusan Netanyahu yang gila dalam perangnya melawan rakyat israel dan tahanan israel,” memperingatkan bahwa kebijakan semacam itu akan menyebabkan bencana.
Mengejek janji Netanyahu untuk memulangkan tawanan “melalui cara-cara inovatif”, Oham bertanya, “Apakah ada yang masih percaya pada Netanyahu?” Ia juga menyampaikan pesan emosional kepada keluarganya, mengakui penderitaan mereka dan menuduh polisi Ben-Gvir memperlakukan kerabat para tawanan sebagai penjahat. Ia mendesak mereka untuk melanjutkan protes dan aksi duduk mereka, yang, katanya, memberikan “harapan dan kekuatan” kepada para tawanan.
Pada saat yang sama, Oham menuduh pemerintahan Netanyahu berusaha melenyapkan para tahanan, dengan mengatakan, “Kalian tahu bahwa nasib kami telah ditentukan, dan ini adalah hari-hari terakhir kami. Para tahanan israel telah menjadi beban bagi pemerintahan ini.” Ia memohon kepada keluarga-keluarga untuk mencegah hal ini “dengan segala cara yang diperlukan.”
Video tersebut diakhiri dengan pesan: “Waktu hampir habis.”
Pekan lalu, pejuang memperingatkan akan terjadinya “perang atrisi” di Kota Gaza, berjanji bahwa pasukan israel akan membayar harga yang mahal dan mengumumkan persiapan “pasukan martir” serta ribuan penyergapan dan alat peledak. Kelompok tersebut menyatakan bahwa operasi darat israel di Gaza tidak akan menghasilkan satu pun tahanan, hidup maupun mati.
Dua hari sebelumnya, pejuang mengedarkan kolase 47 tawanan israel, semuanya diberi label nama “Ron Arad”, pilot israel yang hilang yang ditangkap di Lebanon pada tahun 1986, yang kemudian menghilang setelah ditahan oleh Gerakan Amal dan Hizbullah. Gambar tersebut digambarkan sebagai “perpisahan” simbolis seiring meningkatnya serangan israel ke Gaza. (is/knrp)