Pemukim Ilegal 150 Kali Serang Pemukiman dan Kebun Zaitun di Tepi Barat Dalam Sepekan
Pemukim ilegal israel melancarkan 158 serangan terhadap petani Palestina di Tepi Barat yang diduduki sejak awal musim panen zaitun pada bulan Oktober, menurut seorang pejabat setempat, Anadolu melaporkan (21/10).
Muayyar Shaaban, yang mengepalai Komisi Penjajahan dan Perlawanan Tembok Otoritas Palestina, mengatakan tim lapangan mendokumentasikan 17 serangan oleh tentara israel dan 141 serangan lainnya oleh pemukim ilegal.
“Serangan-serangan ini berkisar dari serangan fisik yang brutal, penangkapan, pembatasan pergerakan, penolakan akses, intimidasi, dan pelecehan hingga tembakan langsung,” kata Shaaban.
Menurut pejabat tersebut, 56 serangan dilakukan di kota utara Nablus, 51 serangan di kota tengah Ramallah, dan 15 di Hebron di Tepi Barat selatan.
Shaaban mencatat bahwa 57 insiden pembatasan pergerakan dan intimidasi terhadap pemetik zaitun telah didokumentasikan, di samping 22 kasus pemukulan dan penyerangan fisik terhadap petani.
Sebanyak 795 pohon zaitun hancur dalam 74 serangan yang secara langsung menargetkan lahan yang ditanami zaitun, tambahnya.
Pejabat Palestina tersebut menggambarkan musim panen ini sebagai “salah satu yang tersulit dan berbahaya dalam beberapa dekade” karena meningkatnya serangan oleh tentara israel dan pemukim ilegal.
Shaaban menuduh pendudukan israel secara sistematis menargetkan musim panen zaitun karena ikatan emosional dan historis yang mendalam antara warga Palestina dan tanah mereka sebagai bagian dari “rencana yang jelas dan nyata untuk mengendalikan geografi Palestina dan menolak akses warga Palestina ke tanah mereka.”
Menurut data Palestina, pemukim ilegal israel telah melakukan 7.154 serangan terhadap warga Palestina dan properti mereka di seluruh Tepi Barat sejak Oktober 2023, menewaskan 33 warga Palestina dan menggusur 33 komunitas Badui.
Dalam putusan penting Juli lalu, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan israel atas wilayah Palestina ilegal dan menyerukan evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Al-Quds Timur. (is/knrp)
