Pemukim Ilegal israel Serang Sekolah Palestina, Tentara Hancurkan Lumbung Petani di Tepi Barat
Pemukim ilegal israel menyerang sebuah sekolah Palestina di barat laut Jericho di Tepi Barat yang diduduki hari ini, menurut seorang aktivis setempat (28/10/2024).
Pemukim melemparkan batu ke Sekolah Dasar Badui Al-Ka’abneh di komunitas Arab Al-Ka’abneh, memecahkan jendela dan kamera pengawas, kata Hassan Mleihat dari Organisasi non-pemerintah Al-Baidar untuk Pertahanan Hak-Hak Badui.
“Pimpinan sekolah menahan para siswa di ruang kelas, karena khawatir para pemukim akan menyerang mereka,” tambahnya dalam sebuah pernyataan. Sekolah tersebut telah berulang kali diserang oleh pemukim israel dalam beberapa bulan terakhir. Bulan lalu, delapan siswa dan guru terluka dalam serangan pemukim terhadap gedung tersebut.
Komunitas Arab Al-Ka’abneh adalah rumah bagi sekitar 700 warga Palestina yang tinggal di tenda-tenda dan rumah-rumah seng darurat.
Menurut data Palestina, telah terjadi 2.777 serangan pemukim di Tepi Barat sejak dimulainya perang israel di Gaza tahun lalu, yang mengakibatkan tewasnya 19 warga Palestina dan mengungsinya 292 keluarga dari 28 komunitas Badui.
Menurut data dari kelompok anti-pemukiman israel Peace Now, terdapat setengah juta pemukim ilegal di 146 pemukiman dan 224 pos terdepan di Tepi Barat. Baik pemukiman maupun pos terdepan pemukim ilegal menurut hukum internasional.
Setidaknya 763 warga Palestina telah gugur dan hampir 6.300 lainnya terluka akibat tembakan tentara pendudukan israel di wilayah yang diduduki sejak Oktober tahun lalu, menurut Kementerian Kesehatan.
Di sisi lain, pasukan penjajah israel mengirimkan surat perintah penghentian pekerjaan pada hari Senin di 20 bangunan pertanian di desa Al-Jalameh, timur laut Jenin, Wafa telah melaporkan (28/10/2024).
Kepala dewan desa, Radwan Shaaban, mengatakan kepada kantor berita resmi bahwa pasukan penjajah menyerbu wilayah barat desa dan mengirimkan surat perintah penghentian pekerjaan di lumbung dan bangunan pertanian lainnya yang meliputi area seluas lima hektar di sepanjang Jalan Nazareth.
Ia menunjukkan bahwa bangunan-bangunan ini telah berdiri selama bertahun-tahun dan ditanami dengan sayuran. Pasukan penjajah, kata Shaaban, mengirimkan lebih dari 150 surat perintah semacam itu selama tahun lalu, dan menghancurkan tiga lumbung di desa tersebut dua minggu lalu. (is/knrp)