Pemukim ilegal Yahudi Kembali Serbu Masjid Al-Aqsha

Puluhan pemukim ilegal israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsha di Al-Quds Timur yang diduduki pada hari Ahad dan menggelar salat untuk aktivis sayap kanan AS Charlie Kirk, yang tewas awal bulan ini, Anadolu melaporkan (21/9/2025).

Situs berbahasa Ibrani Srugim melaporkan bahwa ritual tersebut dipimpin oleh seorang rabi sayap kanan dan mantan anggota Knesset, Yehuda Glick, seorang advokat terkemuka untuk memperluas akses Yahudi ke situs tersebut.

Kirk, seorang aktivis konservatif yang dikenal mendukung Presiden AS Donald Trump dan israel, tewas tertembak di leher saat menyampaikan pidato di Universitas Utah Valley pada 10 September.

Kantor berita resmi Palestina, Wafa, mengatakan para pemukim ilegal memasuki masjid secara berkelompok, melakukan ritual, bernyanyi, dan menari di dalam halaman seiring dengan semakin gencarnya persiapan Tahun Baru Yahudi.

Wafa menambahkan bahwa kelompok-kelompok pemukim sayap kanan sedang bergerak untuk membawa lebih banyak pemukim ilegal ke lokasi yang menjadi pusat perhatian selama periode liburan.

Pada hari Sabtu, tentara israel mengatakan akan mengirim bala bantuan ke Tepi Barat yang diduduki di tengah peningkatan kewaspadaan menjelang liburan.

Menurut Direktorat Wakaf Islam Al-Quds, pelanggaran di Al-Aqsa telah meningkat tajam sejak politisi sayap kanan Itamar Ben-Gvir menjadi menteri keamanan nasional israel pada akhir 2022.

Masjid Al-Aqsha adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Umat Yahudi menyebut area tersebut sebagai Bukit Bait Suci, mengklaim bahwa area tersebut merupakan lokasi dua kuil Yahudi di zaman kuno.

israel menduduki Al-Quds Timur, tempat Al-Aqsha berada, selama Perang Arab-israel 1967. israel mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Warga Palestina memandang serangan pemukim ke Al-Aqsha sebagai bagian dari upaya untuk meyahudisasi Al-Quds Timur dan menghapus identitas Arab dan Islamnya. Mereka bersikeras Al-Quds Timur adalah ibu kota negara Palestina di masa depan, sejalan dengan resolusi internasional yang menolak pendudukan israel tahun 1967 dan aneksasinya atas kota tersebut pada tahun 1980.

Sejak Oktober 2023, setidaknya 1.042 warga Palestina telah gugur dan lebih dari 7.000 lainnya terluka di Tepi Barat oleh pasukan israel dan pemukim ilegal, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Dalam sebuah opini penting Juli lalu, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan israel atas wilayah Palestina ilegal dan menyerukan evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Al-Quds Timur. (is/knrp)