Penjajah israel Hancurkan Bangunan di Tepi Barat dan Halangi Warga Kembali ke Lahan Mereka
Tepi Barat — Buldozer penjajah israel pada Senin (18/8/2025) menghancurkan sejumlah bangunan komersial di selatan Tepi Barat terjajah, sementara kelompok pemukim illegal yahudi israel mencegah warga Palestina kembali ke tanah mereka meski sudah ada keputusan pengadilan penjajah israel.
Menurut laporan saksi mata yang dikutip dari Anadolu Agency (aa.com.tr), pembongkaran dilakukan di kawasan Anab al-Kabira dekat Ramadin, selatan Al-Khalil (Hebron), dengan alasan bangunan didirikan tanpa izin di wilayah Area C. Tentara penjajah israel menembakkan gas air mata ke arah warga yang memprotes, menyebabkan beberapa orang sesak napas.
Di wilayah lain, pemukim dengan perlindungan militer penjajah israel menghalangi penduduk Joura al-Kheil, dekat kota Sa’ir, untuk kembali ke rumah mereka. Padahal, pengadilan penjajah israel sebelumnya telah memutuskan bahwa keluarga Palestina berhak kembali setelah diusir paksa pada November 2024 akibat serangan pemukim illegal yahudi israel.
Wali Kota Sa’ir, Musa al-Farroukh, menyebut tentara penjajah israel bukannya menegakkan keputusan pengadilan penjajah israel, justru mengumumkan kawasan itu sebagai “zona militer tertutup” dan melarang warga memasuki tanah mereka.
Penjajah israel melarang warga Palestina membangun atau memperluas rumah di Area C, wilayah yang menurut Perjanjian Oslo II 1995 berada di bawah kendali penuh penjajah israel, sehingga izin pembangunan hampir mustahil diperoleh.
Di tengah perang yang berlangsung di Jalur Gaza, tindakan militer dan pemukim penjajah israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan sedikitnya 1.015 warga Palestina gugur, melukai sekitar 7.000 orang, dan menahan lebih dari 18.500 orang, menurut data otoritas Palestina.
Secara keseluruhan, agresi penjajah israel sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan 62.004 warga Palestina gugur, 156.230 terluka, lebih dari 9.000 hilang, serta ratusan ribu mengungsi, sementara kelaparan telah merenggut nyawa 263 orang, termasuk 112 anak. (wm/knrp)