Pertama Kali, Pejabat Tinggi Amerika Bertemu Pemimpin Pejuang Kemerdekaan Palestina
Dalam sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, pejabat khusus Amerika untuk urusan sandera, Adam Boller, dilaporkan telah melakukan pertemuan langsung dengan para pemimpin Pejuang Kemerdekaan Palestina.
Menurut laporan yang dirilis oleh situs Axios Amerika, pertemuan tersebut berlangsung beberapa minggu terakhir dengan tujuan membahas pembebasan sandera Amerika yang ditahan di Gaza serta mencari kesepakatan yang lebih luas untuk menghentikan konflik di wilayah tersebut, dilansir dari situs qudspress (6/3/2025).
Pertemuan ini menjadi sorotan karena merupakan kontak langsung pertama antara Washington dan Pejuang Kemerdekaan Palestina—kelompok yang telah lama dikategorikan sebagai organisasi teroris sejak tahun 1997. Sebelumnya, sebagai bentuk inisiatif baik pasca undangan Presiden Donald Trump, Pejuang Kemerdekaan Palestina juga telah melakukan langkah strategis dengan melepaskan tahanan yang memiliki kewarganegaraan ganda Amerika dan israel, yakni Sajui Dekel Chin. Pembebasan ini merupakan bagian dari paket pertukaran tahanan pada tahap awal kesepakatan gencatan senjata di Gaza, yang berakhir pada hari Sabtu sebelumnya.
Dalam menanggapi langkah ini, ahli urusan israel, Faras Yagi, mengungkapkan bahwa kontak langsung dengan pejuang kemerdekaan Palestina merupakan upaya nyata dari pemerintahan Trump untuk mempercepat tercapainya kesepakatan yang dapat mengakhiri perang di Gaza. Menurutnya, diskusi tersebut diharapkan mampu membuka jalan bagi pembebasan seluruh sandera, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal.
Faras Yagi menambahkan bahwa pertemuan ini telah diadakan beberapa minggu sebelum fase negosiasi terakhir yang direncanakan, menandakan perubahan pendekatan strategis dari pihak Amerika.
Sementara itu, penulis berita Mahmoud Nasr menekankan bahwa langkah tersebut sebaiknya dilihat secara komprehensif. Menurutnya, inisiatif ini tidak hanya bertujuan menyelesaikan persoalan satu pihak saja, tetapi juga merupakan momentum untuk membangun persatuan nasional Palestina secara menyeluruh—dengan mengintegrasikan peran Organisasi Pembebasan Palestina dalam kerangka kemitraan strategis yang lebih luas.
Pertemuan langsung yang diadakan di Doha ini, menurut pengamat, menandai perubahan politik mendasar dengan implikasi besar tidak hanya bagi dinamika internal Palestina, tetapi juga bagi tatanan politik regional. Langkah ini mencerminkan upaya baru pemerintahan Trump untuk mengatasi kegagalan mencari alternatif selain kepada pejuang kemerdekaan Palestina di Gaza, serta membuka peluang untuk tercapainya gencatan senjata jangka panjang yang dapat mengakhiri penderitaan di wilayah tersebut. (mf/knrp)