Protes Mahasiswa Makin Meluas : Dari Columbia ke Harvard, Seruan untuk Bertindak
Bentrokan antara penegak hukum dan demonstran mahasiswa meningkat seiring meluasnya gerakan pro-Palestina yang bermula dari Universitas Columbia.
Mahasiswa Universitas Columbia pada hari Rabu menyambut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Mike Johnson dan sekelompok perwakilan di tengah teriakan cemoohan dan kritik.
Johnson mengunjungi universitas tersebut untuk menyampaikan pidato kepada para pengunjuk rasa yang menentang perang israel di Gaza. Saat Johnson mendekati podium untuk menyampaikan pidatonya, para demonstran meneriakkan slogan-slogan yang menentangnya.
Pidato Johnson, yang ditandai dengan bahasa konfrontatif terhadap para mahasiswa demonstran dan administrasi universitas, dengan cepat berubah menjadi perdebatan sengit dengan para pengunjuk rasa.
“Kami tidak dapat mendengar Anda,” teriak massa, yang kemudian dibalas oleh Johnson, “Nikmati kebebasan berekspresi Anda.”
Johnson mengklaim bahwa kunjungannya bertujuan untuk mendukung mahasiswa yahudi yang menghadapi intimidasi dari beberapa pengunjuk rasa anti-israel.
Kunjungannya bertepatan dengan perpanjangan batas waktu universitas untuk membubarkan kamp protes dari Rabu pagi hingga Jumat pagi, menjadikan aksi duduk di Universitas Columbia menjadi titik fokus protes universitas secara nasional.
Para mahasiswa menuntut universitas-universitas untuk menghentikan kerjasama dengan israel dan mendesak pemerintah AS untuk menghentikan tindakan militer israel di Gaza.
Meskipun mendapat cemoohan dan kritik, Johnson tetap melanjutkan pidatonya, menepis gangguan yang dilakukan para demonstran.
Johnson, seorang pendukung setia israel, menuduh Universitas Columbia mengizinkan “ekstremis dan penghasut tanpa hukum” untuk melakukan kontrol, yang mengarah pada apa yang ia sebut sebagai penyebaran antisemitisme ke universitas-universitas lain.
Mahasiswa Universitas Harvard juga melakukan aksi duduk terbuka untuk mengecam dukungan Amerika terhadap israel dalam konflik yang sedang berlangsung. Mereka menuduh universitas tersebut membungkam perbedaan pendapat terhadap tindakan Israel dan mendirikan kamp protes di kampus.
Demikian pula, mahasiswa di Massachusets Institute of Technology (MIT) melakukan aksi duduk untuk mengutuk apa yang mereka pandang sebagai genosida terhadap warga Palestina.
Mereka mengajukan petisi untuk menghentikan kerja sama universitas dengan militer israel, dengan alasan referendum di mana 70% mahasiswa mendukung permintaan ini.
Departemen Kepolisian Los Angeles melaporkan penangkapan 93 pengunjuk rasa saat unjuk rasa dukungan Gaza di Universitas Southern California, sementara sekitar 50 mahasiswa ditangkap saat demonstrasi di kampus Universitas Texas di Austin. (is/knrp)