Puluhan Ekonom Terkemuka israel : Ekonomi israel Akan Ambruk Jika Coba Serbu Gaza
Puluhan ekonom terkemuka israel memperingatkan pada hari Senin bahwa penjajahan kembali Jalur Gaza oleh militer secara penuh akan mendorong negara itu ke dalam kemerosotan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, Anadolu melaporkan (15/9/2025).
Dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan pada hari Senin oleh media israel, Walla, lebih dari 80 akademisi dan mantan pejabat senior di Kementerian Keuangan dan Bank israel mengatakan rencana tersebut akan “melemahkan fondasi keuangan israel” dan menciptakan ancaman langsung terhadap keamanan nasional.
Mereka berpendapat bahwa biaya administrasi Gaza, dikombinasikan dengan pengeluaran militer, akan membutuhkan puluhan miliar shekel dan peningkatan pajak, pemotongan layanan publik, dan berpotensi penurunan peringkat kredit israel. Pernyataan tersebut juga menyebutkan risiko pelarian modal, penurunan produktivitas, dan beban utang yang semakin besar.
“Perekonomian di bawah tekanan seperti itu tidak dapat menopang upaya perang dalam jangka panjang,” kata para ekonom tersebut, menambahkan bahwa brain drain dan penurunan investasi akan semakin mengikis daya saing israel. Mereka memperingatkan bahwa mitra Eropa dan sekutu dagang lainnya dapat menjatuhkan sanksi, yang memperburuk kemerosotan ekonomi.
Di antara para penandatangan tersebut adalah Manuel Trajtenberg, mantan kepala Dewan Ekonomi Nasional; Zvi Eckstein, mantan wakil gubernur bank sentral; Avi Ben-Bassat dan Yarom Ariav, keduanya mantan direktur jenderal Kementerian Keuangan; dan Michel Strawczynski, mantan kepala penelitian di Bank israel.
Peringatan ini muncul di tengah penolakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terhadap proposal gencatan senjata yang mencakup pertukaran tahanan dengan Hamas. Para analis israel mengatakan bahwa pemerintahannya sedang mengarah pada pemerintahan militer jangka panjang di Gaza, meskipun belum menguraikan rencana pascaperang yang jelas. (is/knrp)