Report : Kebebasan Berbicara Dilegalkan Kecuali Tentang Palestina
Pada bulan April dan Mei 2024, lebih dari 3.200 mahasiswa, fakultas, dan staf universitas, serta jurnalis, ditahan selama penggerebekan kampus di AS.
Laporan baru dari aliansi masyarakat sipil global Civicus Monitor mengungkapkan bahwa perjuangan Palestina menyumbang 10 persen dari semua pembatasan global terhadap kebebasan berbicara pada tahun 2024.
Pelanggaran yang terdokumentasi terjadi baik di Palestina yang diduduki maupun menargetkan individu dan organisasi yang menyatakan solidaritas dengan Palestina di seluruh dunia.
Laporan tersebut juga menekankan bahwa ruang sipil yang dibatasi muncul dari isu-isu yang lebih luas, seperti perang israel di Gaza, yang telah memengaruhi jutaan orang dan mata pencaharian mereka serta menciptakan kondisi bagi sumber-sumber negara dan non-negara untuk menerapkan kebijakan otoriter.
Laporan tersebut menuduh pihak berwenang di israel dan Yordania menggunakan sistem hukum untuk menargetkan individu yang menunjukkan solidaritas dengan Palestina, khususnya melalui protes antiperang dan media sosial.
Di israel, jurnalis dan media menghadapi pembatasan yang lebih ketat, seperti penutupan kantor Al-Jazeera di Tepi Barat dan J-Media Agency atas perintah militer.
Kebrutalan polisi israel dan penahanan sewenang-wenang juga dicatat selama protes mingguan oleh warga israel yang menuntut pembebasan tawanan israel sejak Oktober tahun lalu.
Laporan Civicus menyoroti kesenjangan yang lebih mencolok dalam kebebasan sipil di seluruh benua Amerika, dengan hanya sejumlah kecil negara yang diklasifikasikan sebagai terbuka.
Di antara ekonomi terbesar di kawasan itu, hanya Kanada dan Uruguay yang mempertahankan ruang sipil terbuka, bersama dengan beberapa negara pulau kecil di Hindia Barat. Namun, Amerika Serikat dikategorikan sebagai tertutup.
“Sejak Oktober 2023, AS telah melihat salah satu unjuk rasa dukungan terbesar bagi rakyat Palestina dalam sejarah baru-baru ini, yang diungkapkan melalui gelombang protes solidaritas yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata laporan itu. (is/knrp)