Respon Pejuang Palestina Atas Kemenangan Donald Trump
Kelompok pejuang kemerdekaan Palestina mengatakan posisi mengenai pemerintahan baru AS akan bergantung pada sikap dan tindakan praktisnya terhadap rakyat Palestina.
Selama masa jabatan pertamanya di Kantor Putih dari 2017 hingga 2021, Trump menawarkan dukungan yang tak tergoyahkan kepada israel, termasuk memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, dalam sebuah langkah yang diikuti oleh beberapa negara.
“Posisi kami terkait pemerintahan AS yang baru akan bergantung pada sikap dan tindakan praktisnya terhadap rakyat Palestina, hak-hak mereka yang sah, dan tujuan mereka yang adil,” kata kelompok pejuang kemerdekaan Palestina dalam sebuah pernyataan (7/11/2024).
Gerakan tersebut mengatakan bahwa sangat disayangkan bahwa semua pemerintahan AS berturut-turut, sejak penjajahan Palestina pada tahun 1948, telah bersikap negatif terhadap tujuan Palestina.
“Mereka secara konsisten menjadi pendukung utama penjajahan zionis,” termasuk “memberikan perlindungan politik dan militer bagi penjahat perang zionis untuk melanjutkan beberapa tindakan genosida paling mengerikan dalam sejarah modern.”
Kelompok pejuang kemerdekaan Palestina menyerukan diakhirinya bias buta terhadap penjajahan zionis dan upaya serius dan tulus untuk menghentikan perang pemusnahan dan agresi terhadap rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat serta agresi terhadap rakyat Lebanon.
Gerakan tersebut mendesak Trump untuk mengindahkan suara-suara yang telah muncul dari dalam masyarakat Amerika sendiri selama lebih dari setahun sejak agresi zionis di Gaza, menolak penjajahn dan genosida serta menolak dukungan dan bias terhadap israel.
“Pemerintahan AS yang baru harus memahami bahwa rakyat Palestina akan terus menghadapi penjajahan zionis yang menjijikkan dan tidak akan menerima jalan apa pun yang mengurangi hak-hak sah mereka atas kebebasan, kemerdekaan, penentuan nasib sendiri, dan pembentukan negara Palestina yang merdeka dengan Al-Quds sebagai ibu kotanya.” (is/knrp)