Rusia Desak Akhiri Pembunuhan Warga Palestina dengan Senjata Amerika
Menteri luar negeri Rusia pada hari Sabtu menyerukan “penghentian segera pembunuhan warga Palestina dengan senjata Amerika”, demikian dilaporkan Anadolu Agency.
Berpidato di hadapan Majelis Umum PBB di New York, Sergey Lavrov mengatakan bahwa hukuman kolektif massal terhadap warga Palestina oleh israel adalah tidak dapat diterima.
“Setiap orang yang masih memiliki rasa iba merasa marah karena tragedi Oktober digunakan untuk hukuman kolektif massal terhadap warga Palestina, yang berubah menjadi bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pembunuhan warga sipil Palestina dengan senjata Amerika harus segera dihentikan,” tegasnya. israel telah menewaskan lebih dari 41.000 orang, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, di Gaza sejak serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober.
Menteri tersebut mendesak pengiriman bantuan kemanusiaan dan pemulihan infrastruktur di wilayah Palestina, dengan menekankan bahwa hal yang paling penting adalah pembentukan negara Palestina yang layak berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
“Tidak mungkin mengabaikan banyak publikasi di media, termasuk di Eropa dan di AS, yang menunjukkan adanya keterlibatan dan setidaknya kesadaran Washington terkait persiapan serangan teroris ini,” katanya.
Menteri tersebut juga menuduh Sekretariat PBB bias. Ia mengatakan badan administratif PBB “menciptakan alasan untuk memperkenalkan narasi yang menguntungkan Barat ke dalam pekerjaan organisasi, sehingga merusak kepercayaan pada PBB.”
“Belum terlambat untuk menghidupkan kembali PBB. Namun, hal ini dapat dilakukan bukan dengan bantuan pertemuan puncak dan deklarasi yang tidak realistis, melainkan melalui pemulihan kepercayaan berdasarkan prinsip hukum tentang kesetaraan kedaulatan semua negara,” katanya. (is/knrp)