Kembali
Berita Palestina

Senin Kemarin 300.000 Warga Gaza Migrasi Dari Selatan Kembali ke Utara

PBB melaporkan pada hari Senin bahwa lebih dari 300.000 orang terpantau berpindah dari Jalur Gaza selatan ke utara dalam beberapa hari terakhir seiring gencatan senjata yang terus melonggarkan pembatasan akses di seluruh wilayah tersebut, Anadolu melaporkan (13/10/2025).

“Dari Jumat hingga kemarin, rekan-rekan kami yang memantau pengungsian mencatat hampir 310.000 perpindahan orang dari Gaza selatan ke utara dan sekitar 23.000 perpindahan ke arah lain,” kata juru bicara PBB Farhan Haq dalam konferensi pers.

“Tim kemanusiaan kini dapat bergerak lebih mudah di banyak daerah, sehingga tim kami dapat menjangkau orang-orang di tempat-tempat yang telah terputus selama beberapa bulan,” kata Haq, menambahkan: “Dengan pelonggaran pembatasan pergerakan dan akses di banyak tempat, kami dapat menempatkan pasokan medis dan darurat di tempat yang paling membutuhkan dan menilai jalan-jalan utama untuk mengantisipasi bahaya ledakan.”

Haq juga mengumumkan bahwa “Koordinator Bantuan Darurat, Tom Fletcher, hari ini mengalokasikan tambahan $11 juta dari Dana Tanggap Darurat Pusat (CERF) untuk mendukung peningkatan segera operasi kemanusiaan di Gaza menjelang musim dingin.”

“Ini menyusul alokasi $9 juta minggu lalu untuk memastikan pasokan bahan bakar yang cukup agar layanan penyelamatan jiwa tetap berjalan di seluruh Jalur Gaza, sehingga total pendanaan CERF terbaru untuk Gaza menjadi $20 juta,” tambahnya.

Fletcher memperingatkan bahwa “tanpa kontribusi baru untuk CERF, bantuan penting tidak dapat terus mengalir kepada orang-orang yang bergantung padanya,” menurut Haq.

Berdasarkan rencana kemanusiaan 60 hari awal, ia mengatakan: “PBB dan mitra kami akan memberikan bantuan dan layanan penyelamatan jiwa kepada orang-orang di seluruh Jalur Gaza, di mana pun mereka membutuhkan dukungan kami,” termasuk makanan, air, layanan kesehatan, tempat tinggal, perlengkapan kebersihan, dan layanan perlindungan.

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa israel dan Hamas telah menyetujui tahap pertama dari rencana yang ia susun pada 29 September untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, membebaskan semua tawanan israel dengan imbalan tahanan Palestina, dan penarikan pasukan israel secara bertahap dari seluruh Jalur Gaza. Tahap pertama kesepakatan tersebut mulai berlaku pada hari Jumat.

Tahap kedua dari rencana tersebut menyerukan pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza tanpa partisipasi Hamas, pembentukan pasukan multinasional, dan pelucutan senjata Hamas.

Sejak Oktober 2023, serangan israel telah menewaskan lebih dari 67.800 warga Palestina di daerah kantong tersebut, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan membuat daerah tersebut sebagian besar tidak layak huni. (is/knrp)

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.