Seorang Pelajar Gaza Ubah Paspornya Jadi Kanvas Impian
Mahasiswa Gaza menggunakan paspornya untuk menyusun rencana perjalanannya Di tengah pengepungan Gaza yang tak henti-hentinya, Nour Al-Ramlawi yang berusia 20 tahun mengubah paspornya menjadi kanvas impian, melukis tempat-tempat penting di negara-negara yang ingin dikunjunginya.
Terpaksa pindah bersama keluarganya ke Al-Mawasi dari Gaza utara, ia seharusnya pergi ke luar negeri untuk kuliah, tetapi malah belajar daring karena israel telah mengepung daerah kantong itu dan mencegah warga Palestina meninggalkannya.
Nour Al-Ramlawi akan meninggalkan Gaza dan melanjutkan pendidikan di luar negeri ketika israel melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza. Nour telah menerima visanya dan akan melakukan perjalanan melalui Perlintasan Rafah pada bulan Oktober 2023, tetapi mimpinya hancur setelah otoritas penjajah israel menutup perlintasan tersebut dan kemudian mengambil alih wilayah tersebut serta mengibarkan bendera israel di atasnya.
Nour, yang keluarganya telah mengungsi dari Gaza utara ke Al-Mawasi di selatan Jalur Gaza, bermimpi untuk belajar teknik dan bepergian keliling Eropa dan dunia Muslim untuk menjelajahi negara-negara yang belum pernah dikunjunginya.
Kini impiannya telah pupus, ia mulai menggambar tempat-tempat yang pernah ia harapkan untuk dikunjungi pada halaman paspornya yang kosong sebagai pengganti visa dan stempel masuk yang seharusnya menghiasi dokumen perjalanannya.
Wanita muda itu berharap untuk mengunjungi Inggris, Italia, Spanyol, Malaysia, dan Turki, di antara negara-negara lain dan menggambarkan tempat-tempat penting di setiap negara di paspornya. (is/knrp)