Serangan israel di Jenin. Kehancuran Terbesar Dalam 2 Dekade Terakhir
Serangan israel di Jenin di Tepi Barat yang Diduduki yang berlanjut selama kurang lebih 48 jam dari udara dan darat pada 3 Juli dianggap sebagai kehancuran terbesar di kawasan itu dalam 20 tahun terakhir, Anadolu Agency melaporkan.
Dalam sebuah wawancara dengan Anadolu, Rana Salahat, seorang jurnalis yang bekerja di Palestina, mengevaluasi serangan Jenin dan meningkatnya pelanggaran hak asasi manusia, khususnya serangan kolektif oleh pemukim ilegal Yahudi di desa dan kota Palestina dalam beberapa bulan terakhir.
“Meskipun ada keheningan global atas tindakan israel, itu tidak berarti mereka dapat melakukan kejahatan dan melakukan serangan,” kata Salahat.
Salahat menyatakan bahwa kendaraan udara tak berawak (UAV) dan rudal digunakan dalam serangan baru-baru ini di Jenin, menyebabkan kerusakan pada bangunan dan infrastruktur.
“Serangan israel yang intens mengingatkan kita pada pendudukan mereka di Tepi Barat, termasuk Jenin, selama Intifadah Kedua pada tahun 2002. Mereka mengklaim menargetkan apa yang disebut teroris, tetapi bagaimana dengan serangan terhadap rumah sakit, jurnalis, rumah, pengusiran penduduk dan menghalangi paramedis?” dia bertanya.
Salahat menunjukkan bahwa pada bulan Mei saja, terjadi 3.713 pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Palestina, sehingga sulit untuk melacak jumlah korban dalam menghadapi pelanggaran israel.
Salahat menekankan bahwa Palestina tidak hanya menghadapi kekerasan fisik tetapi juga kekerasan psikologis.
“Pos pemeriksaan militer dan kontrol ketat memengaruhi kebebasan bergerak warga Palestina, menyebabkan keresahan dan rasa terkurung. Sayangnya, situasi ini kemungkinan akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang, bahkan mungkin bertahun-tahun. Saya tidak tahu, tapi satu hal yang saya tahu adalah bahwa kita semua dihadapkan pada kematian, kehilangan rumah, kebebasan dan orang yang kita cintai setiap hari. Kita hidup dengan ketakutan ini,” katanya. (is/knrp)