Serangan israel Paksa Ribuan Warga Palestina Tinggalkan Rumahnya
Kondisi di Tepi Barat semakin memprihatinkan seiring dengan meningkatnya eskalasi operasi militer dan tindakan penggusuran paksa oleh pasukan israel. Menurut laporan terbaru dari Al Jazeera, dalam beberapa hari terakhir, pasukan israel telah melakukan serangkaian serangan dan intimidasi di wilayah Tepi Barat yang mencakup ke beberapa kota dan kamp pengungsi, sehingga memaksa lebih banyak warga Palestina untuk meninggalkan rumah mereka.
Laporan menyebutkan bahwa:
- Agresi di Berbagai Wilayah: Pasukan israel telah melakukan agresi militer di beberapa wilayah di Tepi Barat, termasuk kota-kota seperti Nablus, Hebron, dan daerah sekitar kota Batira.
- Pengusiran di Kamp Pengungsi: Di beberapa kamp pengungsi, seperti di kamp Nur Shams, warga terpaksa mengungsi akibat serangan mendadak dan tindakan pencabutan terhadap hak-hak mereka atas tempat tinggal.
- Intensifikasi Serangan: Agresi militer yang berlangsung selama lebih dari 77 hari ini, telah menggiring situasi ke titik kritis, di mana warga hidup dalam ketakutan terus-menerus akibat serangan udara, serbuan darat, dan penembakan yang kerap terjadi secara tiba-tiba.
Tindakan intimidasi dan pengusiran paksa yang dilakukan oleh pasukan israel telah menyebabkan ribuan keluarga Palestina kehilangan tempat tinggal. Warga yang tersisa di tengah-tengah zona konflik menghadapi:
- Kerusakan Infrastruktur: Banyak rumah, fasilitas publik, dan infrastruktur vital lainnya hancur atau rusak parah.
- Trauma Psikologis: Dampak psikologis dari terpaksa meninggalkan rumah dan ketidakpastian masa depan semakin memperparah situasi kemanusiaan, terutama bagi anak-anak dan lansia.
- Keterpencilan Sosial: Komunitas-komunitas yang selama ini hidup berdampingan kini berpisahan, menciptakan krisis sosial yang mendalam di tengah konflik yang telah berkepanjangan.
Sejak dimulainya Agresi di Jalur Gaza, pasukan israel dan pemukim ilegal telah meningkatkan agresi mereka di Tepi Barat, termasuk di Al-Quds yang mengakibatkan kematian lebih dari 947 warga Palestina, melukai hampir 7.000 orang, dan penangkapan 15.800, menurut data resmi Palestina.
israel, dengan dukungan AS, telah melanjutkan genosida di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, total jumlah korban sekitar 167.000 gugur dan terluka, sebagian besar dari mereka wanita dan anak-anak, selain lebih dari 11.000 orang hilang, di tengah kehancuran yang meluas dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. (mf/knrp)