Spanyol
Berita Palestina

Spanyol Segera Sahkan UU Embargo Terhadap israel. Swedia dan Jerman Ancam Sanksi Lebih Luas

Parlemen Spanyol memutuskan pada hari Selasa untuk mempercepat pengesahan RUU embargo senjata terhadap israel, menurut laporan media, kata Anadolu Agency (27/5/2025).

Partai Sumar, Podemos, Republican Left of Catalonia (ERC), Basque EH Bildu dan Galician Nationalist Bloc (BNG) mengajukan petisi ke Congressional Bureau yang menuntut proses hukum RUU tersebut segera, kata surat kabar El Mundo.

Permintaan tersebut, yang juga didukung oleh Partai Sosialis Perdana Menteri Pedro Sanchez, disetujui, sehingga mempersingkat waktu dan mempercepat prosesnya.

Hal itu terjadi setelah parlemen meloloskan mosi tidak mengikat pada tanggal 20 Mei yang mendesak pemerintah untuk memberlakukan embargo senjata terhadap israel sebagai tanggapan atas operasi militernya di Jalur Gaza.

Mosi tersebut, yang diperkenalkan oleh aliansi sayap kiri Sumar, bagian dari koalisi yang berkuasa, bersama dengan partai-partai oposisi Podemos dan Republican Left of Catalonia (ERC), disetujui dengan suara 176-171.

Swedia Serukan Sanksi Atas israel
Kementerian Luar Negeri Swedia telah memanggil duta besar israel di Stockholm sebagai protes terhadap kurangnya bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Gaza, Perdana Menteri Ulf Kristersson mengatakan kemarin menurut Reuters (27/5/2025).

Minggu lalu, di bawah tekanan internasional yang meningkat, otoritas pendudukan israel mengizinkan sedikit bantuan masuk ke daerah kantong Palestina tersebut. Namun, beberapa ratus truk hanya membawa sebagian kecil dari makanan yang dibutuhkan oleh populasi 2,3 juta orang yang berisiko kelaparan setelah hampir tiga bulan blokade.

Kristersson mengatakan kepada kantor berita Swedia TT bahwa Uni Eropa harus menjatuhkan sanksi dan memberikan tekanan diplomatik kepada israel untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

Jerman Mulai Bereaksi
Sebelumnya kemarin, Kanselir Jerman Friedrich Merz mengatakan: “Membahayakan penduduk sipil sedemikian rupa, tidak dapat lagi dibenarkan sebagai bentuk perlawanan terhadap terorisme Hamas.”

“Terus terang, saya tidak lagi mengerti apa tujuan tentara israel di Jalur Gaza,” kata Merz dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di televisi publik.

Merz menjelaskan bahwa ia bermaksud menyampaikan pesan ini dalam panggilan telepon yang dijadwalkan akhir minggu ini dengan Perdana Menteri israel Benjamin Netanyahu.

“Jerman harus lebih menahan diri daripada negara lain mana pun di dunia dalam memberikan nasihat publik kepada israel,” kata Merz. “Namun, ketika perbatasan dilintasi, ketika hukum humaniter internasional benar-benar dilanggar, kanselir Jerman juga harus mengatakan sesuatu tentang hal itu.” (is/knrp)

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.