Tentara israel Tikam Warga Palestina yang Terluka di Dalam Ambulans di Tepi Barat
Tentara israel menikam dan menyerang warga Palestina yang terluka di dalam ambulans di kota Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki pada hari Rabu, menurut sumber medis Palestina (27/12/2023).
Radwan Blaibla, kepala Sindikat Medis Tulkarem, mengatakan kepada Kantor Berita Anadolu bahwa tentara israel menghentikan ambulans yang mengangkut warga Palestina yang terluka dari kamp pengungsi Nur Shams, di Tepi Barat utara.
“Satu orang terluka ditikam di lehernya oleh tentara israel saat berada di dalam ambulans, sehingga membahayakan nyawanya,” kata dokter tersebut.
Dr. Blaibla dilaporkan menambahkan bahwa pasien Palestina tersebut telah terluka akibat serangan udara israel yang menargetkan kamp pengungsi saat fajar pada hari Rabu dan bahwa penikaman tersebut memperburuk kondisi kesehatannya.
“Dua orang lainnya secara paksa dikeluarkan dari ambulans dan menjadi sasaran tendangan serta pukulan dengan popor senapan karena luka-luka mereka,” tambah Dr. Blaibla, menurut Anadolu.
Dokter Palestina tersebut menggambarkan insiden tersebut sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap hukum kemanusiaan,” dan menyerukan kelompok internasional untuk meminta pertanggungjawaban israel atas tindakan tersebut.
Enam pemuda Palestina, termasuk seorang anak di bawah umur, tewas saat fajar pada hari Rabu setelah pesawat tak berawak israel mengebom mereka di kamp Nur Shams, sebelah timur Tulkarem.
Menurut kantor berita resmi Palestina WAFA, para korban diidentifikasi sebagai Ahmad Anwar Hamarsheh (19), Ahmad Abdul Rahman Issa, 19, Adham Wahid Fahmawi, 23, Yazan Ahmad Wahid Fahmawi, 23, Fares Hossam Fahmawi, 19, dan Hamza Ahmad Mustafa Fahmawi, 17.
Koresponden WAFA melaporkan bahwa pasukan pendudukan, dengan kendaraan militer dan buldoser mereka, menyerbu Tulkarem dari poros baratnya, menuju kamp Nur Shams, sebelah timur kota, dan melakukan pengepungan ketat terhadapnya.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, 311 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober, dan lebih dari 3.300 lainnya terluka. (is/knrp)