Tentara israel Umumkan Pengepungan Beit Hanoun
Jalur Gaza – Tentara penjajah israel pada Rabu (9/7/2025) mengumumkan dimulainya pengepungan kota Beit Hanoun, utara Jalur Gaza, sehubungan dengan masih berlanjutnya agresi yang dilakukan penjajah israel ke Jalur Gaza, seperti yang dilansir oleh laman situs aa.com.tr.
Hal ini muncul setelah 5 orang tentara penjajah israel tewas dan 14 orang lainnya luka-luka dalam aksi penyergapan, yang dilakukan oleh para pejuang Palestina di kota tersebut, pada Senin (7/7/2025).
Dalam platform media sosial “X”, tentara penjajah israel mengatakan bahwa pengiriman pasukan dan penguatan divisi pasukannya di Jalur Gaza, demi mengepung wilayah utara Jalur Gaza tersebut.
“Brigade tempur penjajah israel givati, yang berada di bawah komando divisi ke-162, akan bergabung ke pasukan divisi ke-99 untuk memulai operasi pengepungan Beit Hanoun,” postingan tentara penjajah israel di platform X.
Penjajah israel terus melancarkan agresi dan genosidanya ke Jalur Gaza. Di lain tempat, negosiasi tidak langsung terus dilakukan antara pejuang Palestina dengan penjajah israel di Qatar, untuk mencapai kesepakatan pertukaran tawanan dan gencatan senjata.
Sejak beberapa hari terakhir, Beit Hanoun terus mendapatkan gempuran udara yang intensif dan brutal dari penjajah israel
Kota ini berada di perbatasan utara antara Jalur Gaza dengan wilayah Palestina terjajah. Kota ini menjadi sasaran serangan udara penjajah israel dalam beberapa bulan terakhir, baik menggunakan pesawat tempur maupun artileri. Sementara itu, unit tentara penjajah israel lainnya, terus melakukan patroli terbatas di dalam dan di luar kota.
Selama genosida yang dilancarkan penjajah israel ke Jalur Gaza berlangsung, penjajah israel telah menghancurkan sebagian besar kota tersebut. Pada Selasa (8/7/2025), penjajah israel mengumumkan akan mengepung Beit Hanoun dari seluruh sisi dan telah menjajah 65 persen wilayah Jalur Gaza.
Genosida penjajah israel telah menyebabkan lebih dari 195 ribu orang menjadi korban jiwa dan luka, mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan perempuan. 10 ribu lebih orang Palestina di Jalur Gaza hilang dan tidak diketahui nasibnya. Tidak hanya itu, genosida ini juga mengakibatkan jutaan orang mengungsi dan kelaparan yang telah merenggut banyak nyawa, khususnya anak-anak. (wm/knrp)