Tolak Perang, 41 Tentara israel Resign
Empat puluh satu tentara israel mengumumkan pada hari Selasa bahwa mereka tidak akan melanjutkan dinas militer mereka, menggambarkan genosida yang sedang berlangsung di Gaza sebagai perang yang diperjuangkan untuk melindungi kelangsungan hidup politik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu daripada untuk mengamankan israel atau menyelamatkan sandera, Anadolu Agency melaporkan (12/6/2025).
Para prajurit dari unit intelijen dan perang siber israel mengirim surat yang ditandatangani kepada Netanyahu, Menteri Pertahanan israel Katz, Kepala Staf Eyal Zamir, dan anggota Kabinet lainnya yang menyatakan penolakan mereka, menurut harian israel Yedioth Ahronoth.
Para penanda tangan menulis di bawah judul “Tentara untuk Para Sandera” bahwa kampanye militer baru di Gaza bukanlah “keputusan keamanan tetapi keputusan politik.”
Mereka mengkritik keputusan untuk memperluas operasi militer di Jalur Gaza, dengan menegaskan bahwa tujuannya adalah untuk “mempertahankan koalisi yang berkuasa, bukan melindungi warga israel.”
Para prajurit mengatakan mereka tidak akan berpartisipasi dalam “perang untuk kelangsungan hidup Netanyahu.” Beberapa berjanji untuk mengumumkan penolakan mereka, sementara yang lain berjanji untuk menggunakan bentuk protes yang lebih tenang dan “wilayah abu-abu”.
Zamir memerintahkan militer pada awal Juni untuk memperluas serangan darat yang sedang berlangsung di Jalur Gaza hingga mencakup wilayah tambahan di utara dan selatan, di tengah memburuknya krisis kemanusiaan di wilayah yang terkepung tersebut.
Militer mengklaim bahwa tujuan dari serangan yang diperluas tersebut adalah “untuk menciptakan kondisi bagi pemulangan para sandera dan kekalahan Hamas yang menentukan.” (is/knrp)