Unjuk Rasa di Gedung Putih Beri Tekanan Kepada Biden Untuk Lakukan Gencatan Senjata di Gaza
Sekitar selusin pengunjuk rasa turun ke Gedung Putih pada hari Senin untuk melakukan aksi “die-in” yang berupaya untuk tidak hanya memberikan tekanan pada pemerintahan Biden untuk mendukung gencatan senjata di Gaza tetapi juga memberikan semangat kepada para staf yang merasa tertekan, Anadolu Agency melaporkan (11/12/2023).
Penyelenggara Hazami Barmada mengatakan staf pemerintahan Biden memiliki tanggung jawab untuk bersuara, namun banyak kritikus internal terhadap kebijakan Presiden Joe Biden di Gaza “takut” untuk melakukan hal tersebut karena takut akan pembalasan yang dapat membuat mereka kehilangan pekerjaan.
“Kami sebenarnya sudah mendengar dari staf pemerintahan bahwa kehadiran kami di sini telah membantu memberikan tekanan pada mereka, yang bagi kami merupakan tanda keberhasilan,” katanya saat wawancara dengan Anadolu.
“Kami belum tentu mendapatkan hasil yang ingin kami capai dengan berada di sini selain memastikan bahwa orang-orang tahu bahwa kami ada di sini, dan kami tidak akan pergi ke mana pun sampai kekejaman ini berakhir, namun kami juga benar-benar memberikan tekanan. untuk membuat orang tahu bahwa kami melihat Anda, kami melihat kelambanan Anda, kami melihat diamnya Anda dan semoga kami membangun lebih banyak keberanian untuk berbicara,” tambahnya.
Biden dan para pejabat seniornya telah berusaha untuk melunakkan retorika yang tidak tergoyahkan dalam mendukung perang israel, termasuk mempertanyakan jumlah warga Palestina yang terbunuh di Gaza, dan baru-baru ini mengatakan bahwa israel dapat berbuat lebih banyak untuk mengurangi jumlah kematian warga sipil.
Namun Presiden AS tetap memberikan israel perisai diplomatik di PBB, memveto resolusi Dewan Keamanan pada hari Jumat yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan, dan berjanji untuk terus mempersenjatai negara tersebut dengan paket senjata senilai $10 miliar. dari hampir $4 miliar yang dipasok ke israel setiap tahunnya.
Paket tersebut, yang telah digabungkan dengan pendanaan untuk prioritas kebijakan lainnya, masih terhenti di Kongres. Yang memperumit pengesahan RUU ini adalah Senator Independen, Bernie Sanders, yang biasanya melakukan kaukus dengan Partai Demokrat, yang telah berjanji menentang pendanaan tambahan apa pun untuk israel.
Partai Demokrat hanya memiliki satu kursi mayoritas di DPR, dan tidak jelas apakah Biden akan setuju untuk membagi keseluruhan paket undang-undang untuk mendanai israel, Ukraina, dan agenda lainnya agar bisa lolos ke badan legislatif federal. (is/knrp)