US Evakuasi 14 Orang Dokternya Dari Gaza Akibat Keadaan Yang Semakin Genting
Amerika Serikat telah mengevakuasi 17 dokter Amerika dari Jalur Gaza, yang bekerja di salah satu rumah sakit terakhir yang masih beroperasi di wilayah selatan wilayah kantong yang terkepung.
“Ada 20 dokter Amerika, 17 sudah keluar sekarang,” kata juru bicara Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan pada hari Jumat. “Semua 17 orang ingin pergi, saya tidak akan berbicara mewakili tiga orang lainnya tetapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa salah satu dari mereka yang ingin pergi, sudah keluar sekarang.”
Para dokter dan pekerja medis tersebut dilaporkan menjadi bagian dari misi medis di Rumah Sakit Eropa dekat Khan Yunis di Gaza selatan, namun mereka terjebak setelah tentara israel menyerbu Rafah pada tanggal 6 Mei. Tentara kemudian menguasai penyeberangan Rafah di sisi Palestina.
Sejak itu, penyeberangan Rafah ditutup, mengisolasi warga Palestina di Gaza dari kontak dengan dunia luar.
Tim medis seharusnya berada di Gaza selama dua minggu namun terjebak ketika israel memulai serangan darat ke Rafah.
Laporan media mengutip salah satu dokter, Dr Ammar Ghanem, seorang spesialis ICU dari Detroit, yang mengatakan bahwa perjalanan sejauh 15 mil ke Penyeberangan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) memakan waktu lebih dari empat jam “saat ledakan terjadi di sekitar mereka.”
Menurut laporan Associated Press, Dr Ghanem mengatakan perjalanan itu menegangkan, dan sebuah tank israel pada satu titik membidik konvoi para dokter tersebut.
“Tank itu bergerak dan menghalangi jalan kami, dan mereka mengarahkan senjatanya (ke) kami. Jadi itu adalah momen yang menakutkan,” kata Ghanem. (is/knrp)