Peringati Naksah, israel Dituntut Bertanggungjawab atas Kejahatannya
Ramallah – Kelompok dan institusi Palestina pada Senin (5/6/2023), meminta masyarakat internasional untuk turut serta mendesak penjajah israel, agar bertanggungjawab atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya terhadap bangsa Palestina, seperti yang dilansir oleh laman situs aa.com.tr. Para kelompok dan instansi Palestina ini juga, menyerukan masyarakat internasional agar turut aktif, dalam menghentikan kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh penjajah israel.
Pernyataan di atas dikeluarkan bertepatan dengan peringatan ke-56 perang 6 hari antara arab dan penjajah israel, atau yang dikenal dengan “naksah”. Bangsa Palestina pada tanggal 5 Juni setiap tahunnya, mengenang perang 1967, yang berlanjut selama 6 hari. Perang tersebut mengakibatkan jatuhnya Jalur Gaza, Tepi Barat, Semenanjung Sinai dan Dataran Tinggi Golan jatuh ke tangan penjajah israel.
Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Wasil Abu Yusuf mengatakan, bangsa Palestina sejak tahun naksah tahun 1967, terus hidup melawan penjajah israel dan setiap kali permasalahan Palestina menjadi lebih sulit, bangsa Palestina tetap masih tetap bertahan hidup.
“Bangsa Palestina masih berjuang memperoleh kebebasan dan kemerdekaan dari penjajahan zionis israel, serta berpegang teguh terhadap hak dan konstanta mereka, khususnya hak pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah airnya, hak menentukan nasib sendiri dan hak mendirikan negara Palestina dengan ibukota Al-Quds,” tambah Wasil.
“Penjajah israel terus melakukan kejahatannya terhadap bangsa Palestina, dengan dukungan dari sekutu-sekutunya,” lanjutnya. Perang 6 hari pada tahun 1967 menyebabkan, sekitar 20 ribu orang Arab gugur dan mengusir sekitar 300 ribu orang Palestina dari Tepi Barat dan Jalur Gaza. Sebagian besar bangsa Palestina tersebut mengungsi ke negara Yordania. (wm/knrp)