Pramugari Diamuk Penumpang Sebut Israel Jadi Palestina saat Mendarat
Dikutip dari CNN, penumpang di salah satu penerbangan maskapai Ryanair terkejut hingga marah karena pramugari menyebutkan Tel Aviv sebagai Palestina saat hendak mendarat di ibu kota israel tersebut.
Selama penerbangan dari Bologna, Italia, menuju Tel Aviv, pramugari disebut berulang kali menyebutkan bahwa penerbangan mereka akan menuju tujuan akhir Palestina.
Sesaat sebelum mendarat, pramugari juga mengumumkan bahwa pesawat telah mendekati tujuan akhir Palestina dalam bahasa Inggris dan Italia.
Sejumlah warga israel yang ada dalam pesawat itu pun sampai memarahi langsung sang pramugari, menagih klarifikasi dan permintaan maaf.
“Kami tidak (membeli) tiket pesawat untuk terbang dan menghadapi opini anti-Zionis seperti ini dari staf pesawat. Yang kami inginkan adalah (sebuah pengumuman) bahwa Tel Aviv itu di israel,” kata seorang penumpang seperti dikutip Ynet News.
Menurut sejumlah penumpang, alih-alih meminta maaf sang pramugari tidak mengindahkan amarah orang-orang dan justru menuduh penumpang membuat keributan hingga membahayakan penerbangan.
Seorang penumpang bahkan disebut diancam akan ditahan sesaat setelah mendarat lantaran mencoba berdiri dan mengambil foto seorang pramugari yang juga mengatakan Tel Aviv di Palestina.
Menanggapi insiden itu, perusahaan maskapai penerbangan murah asal Irlandia itu pun menganggap kesalahan pramugarinya itu tidak disengaja.
“Seorang anggota kru junior dalam penerbangan dari Bologna ke Tel Aviv (10 Juni) melakukan rutinitas pendaratan dengan keliru mengatakan ‘Palestina’ alih-alih Tel Aviv. Ini adalah kesalahan yang tidak disengaja tanpa niat dan segera dikoreksi,” bunyi pernyataan Ryanair.
Ryanair juga mengatakan kru senior pesawat sudah meminta maaf kepada para penumpang dalam penerbangan tersebut. (is/knrp)