Berita Palestina

Balita Gaza Paling Terdampak Pengeboman israel. Butuh Susu dan Popok

Menantang pemboman tanpa henti dan serangan dahsyat yang dilakukan pasukan israel selama lebih dari 100 hari, warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung tidak memiliki akses terhadap kebutuhan dasar, seperti makanan dan susu untuk anak-anak mereka, menurut masyarakat setempat, Anadolu Agency melaporkan (16/1/2024).

Karena serangan terus-menerus yang dilakukan israel sejak 7 Oktober, warga Palestina di Gaza menghadapi kesulitan besar dalam memenuhi kebutuhan mendasar.

Tel Aviv tidak mengizinkan truk yang membawa bantuan kemanusiaan dikirim ke wilayah tersebut tanpa persetujuan dan pemeriksaan rinci sebagai bagian dari blokade.

Baik lembaga-lembaga Palestina maupun internasional telah berulang kali meminta israel untuk membiarkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza melalui koridor yang aman untuk didistribusikan kepada para pengungsi Palestina, terutama di bagian utara Jalur Gaza.

Karena perang telah berlangsung selama lebih dari 100 hari, semakin banyak keluarga yang gagal memenuhi kebutuhan paling mendasar anak-anak mereka, termasuk susu dan popok, dalam kondisi seperti ini.

Salah satu warga Gaza, Mohammed Az-Zanun, mengatakan kepada Anadolu bahwa dia telah melakukan upaya tak kenal lelah untuk mendapatkan susu dan popok untuk bayi prematur mereka.

Karena terpaksa bermigrasi dari bagian utara Jalur Gaza ke kota Rafah bagian selatan, Zanun menekankan bahwa dia pergi ke pasar setiap hari untuk mencari kebutuhan pokok bagi keluarganya.

Menyebutkan bahwa pusat penampungan di sekolah Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah memberinya total 39 popok, yang menurutnya tidak cukup.

“Sangat mengejutkan bahwa tidak ada susu atau popok untuk anak-anak di antara bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Jalur Gaza,” keluhnya.

Warga Palestina lainnya di wilayah tersebut, Sajeda Al-Sawwaf, juga menyebutkan masalah serupa.

Sawwaf, yang terpaksa bermigrasi ke Deir El-Behal di bagian tengah daerah kantong tersebut, menyatakan bahwa lebih sulit menemukan popok berukuran besar: “Anak saya berusia 1,5 tahun dan beratnya 14 kilogram; kami membutuhkan popok ukuran 6, tetapi ukuran ini tidak tersedia di toko kelontong atau apotek.”

Dia mengatakan dokter meresepkan susu khusus yang mengandung vitamin dan nutrisi penting untuk anaknya, namun mereka juga kesulitan menemukannya.

“Saya mencoba mengganti susu yang ditujukan untuk anak-anak dengan susu dewasa jenis lain, sehingga menyebabkan diare parah dan muntah-muntah,” keluhnya. (is/knrp)

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.