Berita Palestina

Jalur Gaza Terancam Dihantam Bencana Ekonomi

Gaza – Lembaga-lembaga pemerintah dan ekonomi Palestina menggambarkan keputusan penjajah israel, untuk menghentikan pengiriman komoditi-komoditi dari Jalur Gaza di Tepi Barat dan Palestina terjajah untuk aktivitas pemasaran adalah bencana, seperti yang dilansir oleh laman situs aljazeera.net.

Lembaga-lembaga dan para pakar memperingatkan konsekuensi dari penutupan ratusan tempat-tempat usaha dan memberhentikan ribuan pekerja akibat keputusan itu, akan memperburuk kondisi perekonomian Jalur Gaza, yang dihuni oleh 2.3 juta orang.

Pada Selasa (5/9/2023), otoritas penjajah israel menghentikan pengiriman komiditi-komiditi melalui gerbang komersil Karim Abu Salim. Penjajah israel berkelit, kebijakan ini untuk keamanan penjajah israel.

Direktur Jenderal Penelitian dan Pembangunan Kementerian Ekonomi Palestina di Gaza, Osama Naufal mengatakan, bahwa penutupan akan berdampak buruk atas seluruh sektor ekonomi. Menurut Naufal, Gaza mengeksport komiditi-komiditi di berbagai sektor dengan nilai 134 juta dolar per tahunnya.

“Mayoritas eksport barang dan komiditi yaitu di sektor pertanian, dengan nilai sekitar 82 juta dolar, sedangkan nilai eksport pakaian dari Gaza yaitu 22 juta dolar dan komiditi barang bekas senilai 27 juta,” ujar Naufal.

“Keputusan ini akan mendorong tempat-tempat usaha untuk memecat pekerja yang dimiliki dan menambah angka pengangguran,” tegasnya.

Penjajah israel telah memblokade ketat Jalur Gaza sejak tahun 2006 dan memberlakukan pembatasan ketat atas pergerakan barang-barang komiditi melalui Karem Abu Salem, serta orang-orang dan para pelaku bisnis di Gerbang Bait Hanun (Erez). Tindakan-tindakan tersebut membuat ekonomi Jalur Gaza memasuki kondisi darurat dan berulang kali menghentikan aktivitas eksport dan import. (wm/knrp)

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.