PBB: 84 Orang Palestina Terpaksa Terusir Akibat Pembatasan israel
Ramallah – Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di Wilayah Palestina pada Selasa (3/10/2023) mengatakan, bahwa 13 keluarga Palestina (total 84 orang) terusir dari Kota Masafer Yatta, bagian selatan Al-Kholil (Hebron), bagian selatan Tepi Barat, seperti yang dilansir oleh laman situs aa.com.tr. Perpindahan penduduk ini akibat pengusiran dan tindakan penjajah israel.
“Sejak awal Juli 2023, 13 warga Palestina yang terdiri dari 84 orang terusir, yang diantaranya 44 anak-anak dan 40 orang dewasa terusir dari Masafer Yatta (bagian selatan Al-Kholil). Penyebab utamanya adalah peningkatan pembatasan yang diberlakukan penjajah israel,” ujar Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di Wilayah Palestina.
“Pembatasan ini menyasar ke 13 kawasan tempat tinggal orang Palestina di Masafer Yatta, yang menampung 215 keluarga Palestina, yang mencakup sekitar 1.150 orang,” tambahnya.
Menurutnya, kawasan-kawasan tempat tinggal ini mencakup 18 persen wilayah Tepi Barat yang diumumkan oleh penjajah israel, sebagai “zona tembak”.
“Warga Palestina yang terusir dari tempat tinggalnya selama 3 bulan terakhir ini, mencakup sekitar 7 persen dari warga yang tinggal di daerah Massafer Yatta,” jelasnya.
Lembaga ini menilai, pemindahan paksa warga sipil dari tempat tinggalnya adalah pelanggaran dan dilarang, berdasarkan hukum internasional.
Menurut lembaga PBB ini, penjajah israel sejak Mei 2022, telah meningkatkan pembatasan pergerakan, serta menyita properti dan menghancurkan rumah-rumah orang Palestina. Lembaga ini menambahkan, kawasan tersebut juga diubah oleh penjajah israel menjadi tempat latihan militer penjajah israel. (wm/knrp)