Berita Palestina

Penjajah israel Selesaikan Rencana Permukiman di Kawasan Bandara Qalandia

Palestina – Menteri Dalam Negeri penjajah israel Ayelet Shaked, mengumumkan telah menyelesaikan rencana pembangunan 9 ribu unit rumah dan bangunan komersil di kawasan Bandara Qalandia, di Al-Quds terjajah, seperti yang dilansir oleh laman situs arab48.com, Ahad (27/11/2022). Rencana tersebut menimbulkan kemarahan masyarakat internasional dan pemerintahan Presiden AS Joe Biden.

Jelang berakhir masa jabatannya, Shaked menuju ke Komite Perencanaan dan Pembangunan penjajah israel di Al-Quds. Hal tersebut untuk mempercepat persetujuan atas rencana pemukiman penjajah israel dan memulai implementasi perencanaan di lokasi yang sudah ditentukan.

Rencana ini untuk memperluas permukiman penjajah israel di Atarot. Jelang berakhirnya masa jabatan Shaked dan transisi pemerintahan otoritas penjajah israel yang baru, yang dipimpin oleh Benyamin Netanyahu, Shaked mempercepat langkah-langkah kongret untuk melaksananakan rencana permukiman penjajah israel itu.

Rencana ini meliputi pembangunan sekitar 9 ribu unit rumah, hotel, infrastruktur, taman umum dan kawasan industri, di lahan bandara yang memiliki luas mencapai 124,3 hektar. Rencana ini juga mencakup pembangunan komplek komersil di sepanjang jalan nomor 45 dan mengubah terminal utama di Bandara Al-Quds yang terbengkalai, menjadi “fasilitas wisata”.

Rencana pemukiman penjajah israel di bagian utara kota Al-Quds telah dirancang beberapa tahun lalu, lalu dibekukan lebih dari satu kali akibat tekanan politik internasional yang menolak pemukiman penjajah israel di wilayah Palestina terjajah tahun 1967, khususnya penentangan dari AS untuk perluasan permukiman penjajah israel di Al-Quds. Rencana permukiman penjajah israel mendapat dukungan besar dari pemimpin otoritas penjajah israel di kota Al-Quds Moshe Lion, Pemimpin blok oposisi penjajah israel di kota Al-Quds, Menteri Perumahan di otoritas sementara penjajah israel Ze’ev Elkin. (wm/knrp)

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.