Berita Palestina

israel Bunuh 6 Warga Gaza Setiap 2 Hari Sekali Selama Gencatan Senjata

israel telah membunuh 150 warga Palestina di Gaza, dengan rata-rata sekitar enam orang setiap dua hari, sejak gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari, menurut Euro-Mediterranean Human Rights Monitor hari ini, seraya menambahkan bahwa otoritas penjajah juga menggunakan kelaparan untuk membunuh warga Palestina secara perlahan di daerah kantong itu (11/3/2025).

Euro-Med Monitor mengatakan tim lapangannya telah mendokumentasikan penargetan berkelanjutan warga Palestina oleh pasukan penjajah israel, baik dengan tembakan penembak jitu, pesawat quadcopter, atau serangan pesawat tanpa awak. Warga Palestina menjadi sasaran, jelasnya, “terutama saat mereka mencoba memeriksa rumah mereka di dekat zona penyangga yang diberlakukan di sepanjang perbatasan utara dan timur Jalur Gaza.”

Rafah adalah yang paling rentan menjadi sasaran, kata kelompok hak asasi itu. israel telah membunuh 150 warga Palestina, dengan rata-rata sekitar tiga orang per hari, dan melukai 605 lainnya, dengan rata-rata 11,8 orang per hari, kata Euro-Med, “yang menegaskan penargetan berkelanjutan warga Palestina di Jalur Gaza secara sistematis dan tanpa pembenaran militer apa pun, meskipun permusuhan telah berakhir.” Selain itu, israel “meningkatkan kebijakan genosidanya dengan memberlakukan kondisi kehidupan yang lebih mematikan yang menyebabkan pembunuhan bertahap dan lambat, melalui blokade ilegal menyeluruh yang mencekik Jalur Gaza dengan mencegah masuknya bantuan kemanusiaan dan bahan-bahan pokok, dan mencegah perbaikan infrastruktur dan layanan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup penduduk.”

israel memperingatkan bahwa kelaparan dapat terjadi di antara penduduk Gaza selain kekurangan gizi pada generasi muda yang akan menyebabkan “kerusakan kesehatan yang tidak dapat dipulihkan dan menyebabkan cacat fisik dan mental permanen.” Euro-Med menjelaskan bahwa ini adalah bagian dari “kebijakan sistematis israel untuk menghancurkan seluruh generasi Palestina”, yang merupakan pelanggaran terhadap konvensi genosida.

Menyoroti rencana AS untuk menciptakan “Riviera Timur Tengah” di Gaza, Euro-Med mengatakan tindakan israel “bukan sekadar alat penekan atau praktik terisolasi, tetapi lebih merupakan bagian dari rencana yang disengaja sejalan dengan tren AS untuk memaksakan pemindahan paksa dan mengosongkan Jalur Gaza dari penduduknya, dalam kerangka kebijakan pembersihan etnis yang merupakan indikator tambahan dari niat destruktif kejahatan genosida.”

Ia menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan mendesak guna menghentikan tindakan genosida israel dan menjatuhkan sanksi kepada negara pendudukan untuk mengisolasinya. (is/knrp)

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.